Rabu, 27 Mei 2015

sejarah berdiri kabupaten sekadau

Sejarah Kabupaten Sekadau

Hampir 2 tahun lamanya berdomisili di Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, dan tetap masih 1 tempat wisata yang saya kunjungi: Gunam Kurang Indah Sekadau. Tempat lainnya yang pernah saya kunjungi selain Gunam Indah untuk jalan-jalan adalah area Kantor Bupati Kabupaten Sekadau. 
Suatu sore di Kantor Bupati
Dengan berbagai suka duka yang saya alami selama tinggal di Sekadau, belum juga saya dapatkan sejarah kabupaten ini. Suami juga belum pernah cerita. Sampai akhirnya, saya iseng googling dengan keyword 'Sekadau', dan saya temukan deh sejarah Kabupaten Sekadau. Here it is buat yang mau baca:


Nama “SEKADAU” ter-asumsi menjadi dua versi, pertama. Terambil dari sejenis pohon kayu yang banyak tumbuh di muara sungai yang sekarang disebut SUNGAI SEKADAU. Oleh penduduk, pohon kayu ini disebut “BATANG ADAU”. Versi lain menyebutkan, masyarakat pedalaman pada zaman dahulu, jika melihat sesuatu yang asing, mereka menyebutnya “BARU ADAU” (Baru melihat). Dengan dua pernyataan yang masih kontroversi itu, lahirlah sebutan istilah Sungai Sekadau. 

Asal mula penduduk Sekadau, dikisahkan berasal dari pecahan rombongan Dara Nante. Rombongan ini masih ada lagi yang telah meneruskan perjalanannya ke Hulu Sungai Kapuas. Dibawah pimpinan SINGA PATIH BARDAT dan PATIH BANGI. Rombongan Singa Patih Bardat, telah berkembang biak dan menurunkan suku Kematu, Suku Benawas, Sekadau, Melawang dan Ketungau. Rombongan yang dipimpin oleh Patih Bangi, meneruskan perjalanannya ke daerah Belitang sekarang. Di daerah inilah berkembangnya keturunan Daya’ Melawang, Ketungau yang menurunkan raja-raja Sekadau.

Mula-mula kerajaan Sekadau berdomisili di daerah KEMATU. Kurang lebih 3 km sebelah hilir Rawak. Di daerah ini benyak terdapat makam raja-raja. Kemudian dipindahkan ke Sekadau tepatnya di sungai Bara’. Di sinilah ibu kota kerajaan Sekadau dibangun dengan keraton sebagai pusat pemerintahannya. Suku-suku tersebut di atas masing-masing dipimpin oleh Kepala Adat yang dipanggil Kiyai. Adapun gelar dari ke empat Kiyai tersebut adalah : Kiayi MAS TUMENGGUNG, Kiayi DIPA DIRAJA, Kiayi MAS SUTADILAGA dan Kiayi MAS SUTA NATA. 

Kedudukan Kiyai-kiyai ini amat kuat karena mereka turut menentukan pengangkatan seorang raja dan di samping itu merekalah yang bertanggung jawab atas soal ketentraman dan kelancaran pemungutan pajak. Gelar-gelar yang lebih tinggi sesudah Kiayi berturut-turut menurut tingkatannya adalah : Tumenggung, Patih, Demang dan Naga Lantai. Yang dapat diangkat menjadi Naga Lantai adalah yang mempunyai keahlian mengenai adat istiadat dan sudah berumur 70 tahun keatas. Menurut kisah nyata dari rakyat Sekadau, bahwa kerajaan Sekadau telah diperintahkan berturut-turut oleh keturunan PRABU JAYA dan keturunan RAJA-RAJA SIAK BULUN (Bahulun dari Sungai Keriau)

Raja turun temurun itu secara detail tak dapat lagi disebutkan, karena tak ada data-data yang didapatkan, baik cerita rakyat, apalagi penulisannya. Namun, berikut ini uraiainnya: 
Raja Sekadau pertama yang dapat disebutkan adalah PANGERAN ENGKONG. 
Pangeran Engkong dengan empat bersaudara : 
  1. PANGERAN AGONG PRABU JAYA 
  1. PANGERAN ENGKONG 
  1. PANGERAN SENARONG 
  1. RATU KUDONG 
Dari ke empat bersaudara tersebut, Pangeran Engkonglah yang telah terpilih menjadi raja Sekadau sesudah ayahnya wafat. Sedangkan Pangeran Senarong menurunkan raja-raja Belitang. Pangeran Engkong adalah putra dari kedua. Mereka terpilih berdasarkan penelitian terhadap kecakapan mereka masing-masing. 

Pangeran Engkong ternyata lebih bijaksana dari yang lainnya, ia tahu dan mengerti akan keadaan rakyat. Pangeran Agong sangat berkecil hati, karena tidak terpilih sebagai pengganti ayahandanya. Ia tak kurang akal juga untuk mengatasi perasaannya yang gundah dan tertekan itu. Ia mengajak dan mempengaruhi segala rakyat yang senang padanya, mereka berunding dan berangkat meninggalkan Sekadau menuju daerah Kuari, daerah ini masih meninggalkan bekasnya, walaupun kelihatan telah menghutan belukar saja. 



Hingga kini rakyat Sekadau menyebutnya “LAWANG KUARI” yang kini juga disebut sebagai simbol (khas) Sekadau, karena sudah menjadi kabupaten baru menjadi sebutan “SEKADAU KOTA LAWANG KUARI”. 


Banyak orang yang senang mendatangi Lawang Kuari untuk maksud-maksud tertentu. Untuk mendatangi daerah ini harus tahu syarat-syarat adatnya. Banyak keanehan yang dapat ditemukan di daerah Lawang Kuari itu. Oleh rakyat Sekadau daerah ini juga disebut “BATANG PANJANG MENGHILANG”. 


Perkembangan Kerajaan Sekadau selanjutnya, diawali dengan perjalanan Sultan Anum oleh orang tuanya untuk mendatangi Mempawah guna untuk memperdalam pengetahuannya, terutama dalam bidang agama Islam. Itulah sebabnya kerajaan Sekadau di kala pemerintahan agama Islam sangat pesat penyebarannya, sehingga Daya’ Kematu yang telah banyak masuk, memeluk agama Islam dikala itu. 


Karena ramainya pemeluk agama Islam, pindahlah ibu kota kerajaan kehilir Sungai Bara’ Sekadau. Dengan bantuan rakyat yang rela berkorban dan dengan kesadaran, kerajaan Sekadau telah membangun sebuah mesjid untuk mereka bersembahyang, masjid tersebut masih gagah hingga sekarang, cuma karena dipengaruhi renovasi oleh masyarakat setempat ciri khas keasliannya sudah tidak tampak lagi.


Pangeran Suma Negara meninggal dunia, telah digantikan oleh putra mahkota Abang Todong dengan gelar SULTAN ANUM. Setelah putra Mahkota dewasa, ia pun dinobatkan dan memerintah dengan gelar “SULTAN MANSUR” ( Putra Sultan Anum ). Waktu itu oleh Belanda, Sekadau dianjurkan menggunakan Penembahan di bawah kekuasaan Sultan Pontianak. Rakyat mendengar pernyataan tersebut langsung menolak dan tak terima, maka terjadilah konflik horizontal antar rakyat, sehingga menimbulkan Perang Basah (Perang Saudara). 

Kerajaan Sekadau kemudian dialihkan kepada Gusti Mekah sebagai pejabat, Gusti Mekah bernama Sultan Mansur memerintah dengan gelar PANEMBAHAN GUSTI MEKAH SRI NEGARA. Sesudah pemerintahan Panembahan Mekah Sri Negara dan saudaranya Gusti Isa, dengan gelar Pangeran Perdana Menteri berakhir, Maka Panembahan Gusti Akhmad Sri Negara dinobatkan naik tahta kerajaan. Tapi nasib malang bagi beliau dengan keluarganya, penjajah Belanda mengasingkannya ke Jawa, tepatnya di Kota Malang, dengan tuduhan palsu sebagai penghasut para tumenggung untuk melawan Belanda. Karena pengasingan Panembahan Gusti Akhmad Sri Negara tersebut maka, Panembahan Haji Gusti Abdullah diangkat dengan gelar Pangeran Mangku sebagai wakil Panembahan.

Ia pun dipersilahkan mendiami kraton di Sungai Bara’. Belum lama Pangeran Mangku dinobatkan sebagai wakil panembahan. Ia kemudian meninggal dunia. Kedudukannya diganti oleh Panembahan Gusti Akhmad, yang kemudian diganti lagi oleh Sri Utin (Istri dari Gusti Hamid), dengan gelar Sri Ratu Negara. Setelah beliau meninggal, digantilah Panembahan Gusti Kelip sebagai raja Sekadau. Gusti Kelip pun menjadi korban pembunuhan Jepang di Mandor pada tahun 1944. 

Untuk meneruskan pemerintahan kerajaan Sekadau, rakyat mengangkat Gusti Mohammad Kolen Sri Negara (Cucu Sultan Anum) sebagai pemegang pucuk pemerintahan kerajaan Sekadau. Ia telah memerintah sekitar tahun 1944-1952. Tahun 1946, Gusti Adnan diangkat memimpin kembali kerajaan Belitang. Pada bulan Juni 1952 Gusti Mohammad Kolen Sri Negara bersama Gusti Adnan, menyerahkan administrasi kerajaan langsung kepada pemerintah pusat di Jakarta. Pada waktu itu Mr.Mohammad Roem menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, yang disaksikan oleh Sayuti Malik (Pengetik Naskah Proklamasi Kemerdekaan RI). Sekembalinya mereka dari Jakarta, Kerajaan Sekadau administrasinya diserahkan langsung kepada Swapraja. Setelah Sekadau menjadi Kewedanaan maka diangkatlah Gusti Adnan sebagai Wedana (pimpinan daerah) pertama di Sekadau.*

*Nara Sumber: 
1. Ab. Danis (Cucu dari Panembahan Gst. Akhmad) 
2. Ab. Komar Ali (Cucu dari Panembahan Gst Akhmad) 
3. Ab. Butoi (Keturunan dari Pangeran Mangku) 
4. Ab. Ali Udin (Keturunan dari Sultan Mansyur, sdh meninggal tahun 2008) 
5. Gst. M. Saleh, A.Ma.Pd (Cucu dari Panembahan Gst.Moh.Kolen) 
6. Ab. Nahar (Keturunan dari Sultan Mansyur)

Batu Cincin Akik Termahal Dan Populer

1. Batu Bacan
1 batu-bacanBatu bacan merupakan jenis batu mulia/akik asal Indonesia dan banyak ditemukan di daerah Halmahera Selatan Maluku Utara tepatnya di pulau bacan. Jenis batu bacan paling populer dan banyak dicari jenis batu bacan doko dan batu bacan palamea.
Kedua jenis batu ini menag tengah menjadi incaran, baik bagi penghobi maupun kolektor. Perbedaan batu bacan doko dan palamea terletak pada warnanya. Doko memiliki warna hijau gelap sedangkan jenis palamea berwarna hijau kebiruan. Harga batu bacan sendiri mulai dari ratusan ribu puluhan juta rupiah.
2. Batu cincin Safir
1 batusafirSafir merupakan batu permata yang diminati banyak kalangan baik di Indonesia maupun di berbagai negara. Namun harganya yang mahal tidak semua orang mampu memiliki jenis batu alam yang indah ini. Safir termasuk mineral yang dikenal sebagai korundum dan secara umum digunakan sebagai permata cincin yang indah atau untuk perhiasan jenis lainnya.
Batu permata ini memiliki banyak variasi warna seperti warna biru, jingga, kuning, merah muda, kehijauan dan ungu. Khasiat batu safir dipercaya untuk menenangkan pikiran dan memancarkan aura positif untuk mengembangkan daya pikir bagi pemakainya
3. Batu Cincin Zamrud
batu zamrudJenis permata ini memiliki warna hijau bening sampai hijau tua dan sudah dikenal banyak orang sejak ribuan tahun sebagai permata indah dengan harga mahal. Batu zamrud memiliki kekerasan 7.5 pada skala mohs  dan permata ini dianggap sebagai lambang kemakmuran dan kedamaian.
4. Batu Cincin Ruby
Batu Ruby sering juga disebut batu merah delima termasuk salah satu dari sekian banyak batu permata yang paling disukai di dunia termasuk di Indonesia. Harga batu ini bervariasi tergantung tingkat keunikan dan kualitasnya. Batu ruby dipercaya sebagai simbol kekuatan dan keberanian
5. Batu Topaz
blue topaz
Batu topaz memiliki banyak warna seperti kuning, biru dan jingga agak kemerahan. Jenis batu ini banyak ditemukan di banyak negara seperti Sri Lanka, Rusia, Brazil, Meksiko dan masih banyak lagi negara penghasil batu yang banyak diguakan sebagai perhiasan ini.
Seperti batu mulia pada umumnya, topaz dipercaya menandung energi alam yang bermanfaat bagi pemakainya baik yang berkaitan dengan kesehatan jazmani maupun  rohani seperti menghilangkan depresi, memaksimalkan daya kerja otak serta dipercaya bisa membawa kedamaian.
6. Batu Opal (Kalimaya)
batu kalimayaOpal atau Batu kalimaya merupakan jenis batuan mulia yang paling banyak dicari baik oleh penghobi maupun kolektor. Keindahan batu ini sudah tidak diragukan lagi, bahkan mereka yang baru mengenal batu mulia sekalipun akan tertarik dengan pesona batu yang mampu mengeluarkan aneka macam warna tersebut.
Baca Juga : Batu Kalimaya Dan Khasiatnya
Batu opal di Indonesia dikenal dengan istilah kalimaya dan banyak ditemukan di Daerah Banten. Harga batu kalimaya sendiri bervariasi tergantung kualitas layaknya batu akik pada umumnya. Harga batu opal/kalimaya termahal sekita 2.500 dollar/karat.
7. Batu Sungai Dareh
1 sungai-darehBatu akik sungai dareh termasuk salah satu batu cincin populer dan termahal saat ini. Batu asal Sumatera Selatan itu kini tengah menjadi incaran para penghobi maupun kolektor. Popularitas batu itu mulai menanjak sejak Presiden SBY dan Barak Obama (Presiden Amerika) di duga mengenakan batu tersebut di jari tangan mereka.
Harga batu sungai dareh berkualitas tentu saja sangat mahal bahkan, namun untuk kualitas sedang yang banyak dijual di pasaran lokal harganya cukup terjangkau, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
8. Batu Giok
batu giokDi Indonesia batu giok sudah dikenal sejak lama, namun popularitas batu ini tidak pernah luntur, terlebih ditengah semakin tingginya penghobi batu akaik belakanhgan ini, sehingga membuat harga batu giok makin mahal.
Keindahan Giok dengan khas warna hijau banyak dijadikan sebagai perhiasan, seperti mata cincin, kalung, liontin dan lain-lain. Namun sebagian orang masih percaya bahwa batu yang sudah dikenal sejak ribuan tahun sebelum masehi di China itu dipercaya bisa membawa keberuntungan, ketentraman dan kedamaian bagi pemiliknya. Baca: Khasiat Batu Giok
9. Batu Kecubung (Amethyst)
batu akik kecubungBatu kecubung termasuk salah satu dari sekian banyak batu akik yang juga tengah menjadi incaran banyak penghobi. Warna khas ungu yang terdapat pada batu ini membuat batu yang biasa disebut Amethyst di pasaran intenternasional itu terlihat mempesona.
Tak hanya bisa dijadikan sebagai perhiasan kecubung juga dipercaya sebagai batu pembawa keberuntungan Baca : Khasiat Batu Kecubung
10. Batu Lavender
batu lavender baturajaDalam sebuah kontes nasional yang pernah diadakan beberapa waktu lalu, Jenis batu lavender spritus baturaja masuk dalam kategori batu terbaik dan berhasil memenangkan kontes, sehingga batu ini menjadi buruan banyak kolektor.
Harga batu lavender yang berhasil memenagkan kontes ditawar Rp. 175 juta namun sang pemilik belum melepasnya. Sejak saat itu batu yang banyak ditemukan di wilayah Simpang dan Segara Kembang Kecamatan Lengkiti Oku Sumatera selatan itu menjadi incaran banyak kolektor dan masuk dalam jajaran batu terpopuler baik di Indonesia maupun di pasaran internasional.

UUD 1945

Isi Pembukaan UUD 1945
Republik Indonesia

Pembukaan UUD 1945
"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."
"Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur."
"Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya."
"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada :
Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."